lutfahnafiah's blog

"Perjalanan ribuan mil dimulai dengan langkah pertama" -Lao Tzu

lutfahnafiah's blog

Dekati Pohon, Kenali Pohon #3

November 11th, 2017 · No Comments · Uncategorized

Assalamualaikum…
Tiba waktunya untuk kembali lagi mengenali pohon, semoga tidak bosan yaa ?
Kalau mulai bosan, cobalah untuk belajar dengan cara yang santai, tetapi tetap fokus agar dapat menyerap materi, hihihi ?
Langsung saja, di post ketiga ini akan saya kenalkan pohon sebagai berikut:
1. Damar (Agathis dammara)

2. Trembesi (Samanea saman)

3. Ki Putri (Podocarpus neriifolius)

4. Araucaria (Araucaria cunninghami)

5. Jati (Tectona grandis)

6. Meranti Merah (Shorea leprosula)

Tags:

Dekati Pohon, Kenali Pohon #2

November 8th, 2017 · No Comments · Uncategorized

Assalamualaikum…
Kembali upload lagi, kita masih berada dalam edisi mengenali dan memahami pohon. Walaupun ini bukan hal yang mudah, namun kita harus berusaha jika ingin bisa bukan? Dalam memahami pohon, memang butuh waktu, jangan hanya sekedar menghafal yang nantinya akan lupa lagi dalam beberapa waktu. Kita juga perlu mencari referensi untuk menambah wawasan ??

Langsung saja kita kenalan dengan beberapa pohon dibawah ini, bagi yang belum kenal ayo kenalan, bagi yang sudah kenal ya kenalan lagi..

1. Bungur (Lagerstroemia flos-reginae)

2. Ketapang biola (Ficus lyrata)

3. Sawo Kecik (Manilkara kauki)

4. Cemara Bundel (Cupressus cupressaceae)

5. Keben (Barringtonia asiatica)

6. Nangka (Dipterocarpus heterophyllus)

Tags:

Dekati Pohon, Kenali Pohon #1

November 5th, 2017 · No Comments · Uncategorized

Tugas dosen: Bapak Atus Syahbudin Ph.D

Assalamualaikum…
Wahh, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, sekarang sudah Bulan November, artinya sudah mendekati akhir semester. Disaat seperti ini, saya tidak tahu harus merasa senang atau sedih?
Untuk menambah pengetahuan dan memenuhi tugas, saya ingin memperkenalkan beberapa pohon, khususnya pohon-pohon kehutanan. Bagi yang katanya rimbawan jaman now, masa tidak tahu nama-nama pohon? Ayo kita belajar lagi…

1. Ketapang (Terminalia catappa)
Ketapang merupakan salah satu pohon yang sering ditemui dan disukai untuk menjadi pohon perindang. Ketapang memiliki bentuk tajuk unik bertingkat (pagoda). Batangnya simpodial, artinya batang utama dan cabangnya hampir sama. Daunnya lumayan lebar berbentuk bulat telur terbalik.

2. Beringin (Ficus benjamina)
Beringin merupakan pohon unik yang sudah dikenal banyak orang karena memiliki agar gantung pada batangnya yang besar dan terlihat kokoh. Daun beringin berbentuk jorong, berwarna mengkilap dan tumbuh rimbun membentuk tajuk bulat.

3. Glodokan Tiang (Polyathea longifolia)
Selain ketapang, pohon ini juga sering ditemui di pinggir jalan. Dari kejauhan terlihat tajuknya yang membentuk piramida. Dilihat dari dekat batangnya monopodial, artinya batang utama selalu lebih besar. Daunnya lanset dengan tepian agak bergelombang, serta ujung daun di bawah yang seakan jatuh atau lemas.

4. Cemara Udang (Casuarina aquisetifolia)
Cemara udang merupakan salah satu jenis cemara yang biasa ditemui di pantai. Cemara batangnya monopodial dan daunnya seperti jarum-jarum kecil panjang.

5. Eboni (Diospyros celebica)
Eboni memiliki batang lurus, berwarna hitam dan kulit bercorak beralur. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya dengan kayu hitam. Daunnya berbentuk jorong, terlihat mengkilap, duduk berseling menjuntai ke bawah.

6. Kepel (Stelechocarpus burahol)
Ciri khas kepel adalah tumbuhnya buah bulat-bulat berwarna cokelat seperti sawo pada batangnya yang silindris.

Tags:

Kuliah Tamu Berjuta Ilmu dan Karakter

October 1st, 2017 · No Comments · Uncategorized

Tugas III
Tugas Dosen: Bapak Atus Syahbudin

Pada tanggal 29 September 2017 diadakan Kuliah Tamu Fitogeografi Pohon di Fakultas Kehutanan UGM. Kuliah umum ini dilaksanakan pukul 13.00-15.00 menggantikan jam kuliah fitogeografi bagi angkatan 17:) Menurut saya kuliah umum ini sangat menarik dan bermanfaat bagi mahasiswa khususnya untuk mahasiswa baru fakultas kehutanan. Dalam kuliah ini saya sebagai mahasiswa yang baru mengenal kehutanan, mendapat ilmu dan pengetahuan baru tentang pohon-pohon di Indonesia dan juga Korea. Kuliah ini juga menjadi semangat baru bagi mahasiswa untuk lebih mempelajari dan mengenal hutan Indonesia. Indonesia sangat kaya akan keragaman jenis pohon, mulai dari lahan yang normal, kering, maupun lahan gambut dapat ditanam pohon didalamnya.

Materi tentang Native Spesies Hutan Gambut Dalam Kesatuan Hidrologis Gambut yang disampaikan oleh Bapak Marinus Kristiadi Harun dan Bapak Donny Rahmanady, dipaparkan beberapa ekosistem hutan gambut yang ada di Kalimantan.Ternyata, jenis pohon yang bisa ditanam di lahan gambut cukup beragam, bukan hanya pohon berukuran kecil, namun pohon berkayu besar juga dapat tumbuh di sana. Gambut sendiri merupakan lahan yang terbentuk di daerah genangan air di antara dua sungai. Gambut dapat menyimpan air sebanyak 850 liter pada setiap 1 meter kubik, yang berarti dalam 1 hektare tersimpan air 88,6 juta liter. Wah, angka yang cukup besar bagi cadangan kebutuhan air masyarakat. Pengelolaan lahan gambut memang tidak mudah, diperlukan sistem dan cara pengelolaan yang baik untuk dapat memanfaatkan secara maksimal kegunaan lahan gambut. Apalagi, gambut dapat saja menimbulkan masalah seperti kebakaran hutan. Namun perlu diingat bahwa kebakaran hutan yang terjadi bukan salah gambutnya, namun kesalahan orang-orang yang ingin membuka lahan dengan cara yang tidak benar. Sebagai rimbawan, kita perlu memahami dan mengkaji lebih dalam jika ingin mengaplikasikan sesuatu untuk pemanfaatan lahan. Karena dalam ekosistem, diperlukan keseimbangan antara ekologi, ekonomi, dan sosial.

Kemudian dalam materi Jenis Asli Nusa Tenggara Timur disampaikan oleh Ibu Lenny Marlina Mooy. Di tengah kondisi yang terkadang kekurangan air, kawasan kering di Nusa Tenggara Timur dapat ditanami pohon apabila menggunakan teknik yang benar. Salah satu tanaman asli daerah ini adalah Cendana. Cendana seperti yang kita kenal memiliki beragam manfaat. Bagian cendana yang paling dicari yaitu akar, karena akar cendana memiliki bau yang harum. Cendana memiliki sistem perakaran horizontal, dimana akar cendana akan mencari akar inang untuk diambil zat haranya (parasitisme). Cendana tidak dapat hidup dengan baik apabila disekitarnya tidak terdapat pohon inang, dan pohon inang di sekitar cendana lama kelamaan akan mati walaupun terlihat tetap hidup normal. Bercocok tanam di lahan kering dan lahan berbatu memang tidak mudah, perlu dilakukan metode khusus agar dapat memperoleh hasil yang diinginkan. Metode yang pernah digunakan Ibu Lenny antara lain metode substrat, media tongkol jagung-tanah, media sabut kelapa-tanah, media sekam padi, media kerikil-tanah, media pasir-tanah, dan media pecahan batu bata-tanah.

Selanjutnya, materi tentang pohon korea atau korean tree yang disampaikan oleh Kim Hyun Joong. Jangan kira Kim yang ini sebagai artis korea yang sering kita lihat. Kim merupakan seorang mahasiswa student exchange asal Korea. Walaupun materi yang disampaikan berbahasa Inggris dan saya tidak bisa memahami secara keseluruhan, tetapi materinya cukup menarik dan bisa dimengerti sedikit-sedikit oleh saya. Dalam materi ini disampaikan tentang pohon maple, yang dulunya saya kira berasal dari Kanada karena menjadi lambang di benderanya, ternyata bukan. Pohon maple atau Acer palmatum merupakan tanaman asli di daerah Korea, Jepang, dan Tiongkok dan terdapat sekitar 128 spesies. Pohon maple berukuran tinggi antara 10-45 meter. Daun pohon maple bedapat berganti-ganti warna dalam beberapa waktu. Periode bunga pohon ini yaitu sekitar bulan Mei-Juni. Pohon maple ini sangat banyak manfaatnya, salah satunya yaitu bagian kayu digunakan untuk pembuatan tongkat baseball.

Materi terakhir disampaikan oleh Bapak Atus Syahbudin tentang Jenis Pohon pada Silvikultur Intensif. Salah satu metode yang sudah berhasil yaitu pengembangan jati unggul. Jati jenis ini memiliki batang pohon yang besar, lurus, dan tinggi. Ini merupakan terobosan yang sangat baik bagi industri kehutanan Indonesia. Kemudian ada IFFS (Integrated Forest Farming System) yaitu penanaman pohon hutan sekaligus tanaman pertanian, sehingga dalam satu lahan didapat jenis hasil panen yang beragam. Selanjutnya ada SSO (Seeding Seed Orchad) untuk Pinus merkusii, pohon pinus yang dulunya tumbuh membengkok kini dapat direkayasa agar dapat tumbuh lurus menjulang tinggi. Wah, tampak seperti pohon pinus di luar negeri:)

Secara keseluruhan kuliah umum sudah cukup baik, hanya saja waktu yang terbatas membuat materi yang disampaikan kurang dikupas mendalam dan terkesan menggantung. Kedepannya bisa diadakan kuliah umum fitogeografi pohon lagi di waktu yang lebih longgar, sehingga materi lebih lengkap dan dapat lebih ditangkap oleh mahasiswa. Tetapi, saya merasa cukup senang dengan adanya kuliah umum ini dan ternyata ada live streamingnya, coba cek disini ???

Tags:

Organ yang Mudah Dikenali saat Identifikasi Pohon di Lapangan

September 21st, 2017 · No Comments · Uncategorized

Tugas II
Tugas Dosen:Bapak Atus Syahbudin,Ph.D.

Ada beragam jenis pepohonan yang bisa kita temukan di lingkungan sekitar. Tapi, bagaimanakah cara kita untuk dapat mengetahui nama pohon yang kita lihat tersebut? Dalam dendrology,karakteristik pohon di lapangan dapat dibedakan melalui organ-organ berikut ini:
1. Bentuk tajuk
2. Struktur batang
3. Morfologi batang
4. Morfologi pangkal batang
5. Bentuk akar (di permukaan)
6. Tipe kulit batang
7. Warna getah
8. Tekstur kulit batang
9. Aroma khas kulit batang

Menurut saya, hal pertama yang dapat diidentifikasi untuk mengenal jenis pohon adalah dari bentuk tajuk atau perawakan pohonnya, karena bentuk tajuk dapat dilihat jelas dari kejauhan, sehingga mudah untuk dikenali.

Berikut ini beberapa contoh pohon di kawasan Fakultas Kehutanan UGM yang dapat dikenali dari bentuk tajuknya:
1.

Pohon Damar (Agathis dammara)

2.

Pohon Trembesi (Samanea saman)

Tags:

Manfaat Belajar Fitogeografi Pohon dalam Kehidupan

September 7th, 2017 · No Comments · Uncategorized

Tugas dosen: Bapak Atus Syahbudin, Ph. D.

Fitogeografi adalah cabang dari ilmu botani yang mempelajari tentang penyebaran tumbuhan di muka bumi, termasuk komposisi, habitat dan sejarah.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat beragam pohon di sekitar tetapi tidak mengetahui namanya atau jenisnya. Jika kita saja tidak tahu jenis pohon di lingkungan sekitar, bagaimana kita sebagai forester bisa mengetahui jenis-jenis pohon hutan yang sangat bermacam-macam? Dalam hal ini, ilmu fitogeografi pohon sangat berperan di dalamnya.

Menurut saya, fitogeografi pohon sangat bermanfaat dalam mengetahui jenis-jenis pohon dan karakteristiknya. Kita dapat membedakan jenis pohon dengan mengamati bentuk daun, pertulangan daun, bentuk batang, tipe percabangan, tipe bunga, tipe buah, dan lainnya. Walaupun sekilas ada pohon yang terlihat mirip, yakinlah jika setiap pohon memiliki ciri khas masing-masing. Jika kita telah mempelajari perbedaan karakteristik pohon, kita akan dapat membedakan jenis-jenis pohon yang ada dan dapat memanfaatkannya sesuai kegunaannya masing-masing.

Menurut saya, metode perkuliahan saat ini sudah baik dalam hal pemanfaatan teknologi yang ada. Mahasiswa dapat belajar di kelas tidak hanya terpaku pada tulisan dan dosen pengampu, namun sudah bisa melalui gambar, audio, dan video yang ditampilkan saat presentasi. Selain itu, mahasiswa dapat mendapat materi perkuliahan secara online, salah satunya yang disediakan di web dendrology fakultas kehutanan. Dalam web ini, mahasiswa dapat menemukan berbagai materi seputar mata kuliah fitogeografi yang sudah dilengkapi video pendukung. Ini sangat membantu kami dalam memahami mata kuliah yang diberikan.

Namun demikian, saya menginginkan pengamatan daun atau pohon secara langsung. Mungkin karena ini masih pembelajaran awal bagi mahasiswa 2017, dan belum waktunya untuk itu. Tapi saya yakin, pengamatan langsung ini akan dilakukan tidak lama lagi, mungkin melalui praktikum fitogeografi:)

Sekian ulasan saya, mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan. Terima kasih ??

Tags: